Purwaka

Selasa, 28 Agustus 2012

MULA BUKANE JENENG BATURRADEN


BATURRADEN
Ing wewengkon arah ngulon saka Baturraden, atusan ewu kepungkur ana kadipaten jenenge Kutaliman, saiki jenenge desa ing wilayah kecamatan Kedungbanteng, adohe udakara 10 kilometer mangulon saka Baturaden.
Kadipaten Kutaliman diprentah dening sang Adipati kang nduweni kasenengan ngingu gajah lan jaran. Mulane kadipaten dijenengi Kutaliman, asale saka tembung kutha tegese kota, liman tegese gajah. Sang adipati migunakakekewan gajah lan kewan jaran minangka titihan kanggo tindak ing wewengkon kadipaten Kutaliman rikala semana.
Sang Adipati kagungan abdi kinasih kang pakaryane ngopeni jaran titihane sang Adipati jenenge Jaka Gamel, dijenengi Jaka Gamel iku sebab saben dinane ngopeni jaran. Jaka Gamel iku nom-noman kang bagus rupane dedeg piadege pideksa, lan sregep nindakake pakaryan mulane tansah dieman dening sang Adipati.
Adipati Kutaliman uga kagungan putra-putri kang sulistya ing rupa arane Dewi Nawangsih. Dewi Nawangsih suwening suwe duwe sesambungan tresna karo Jaka Gamel wusanane sang putrid nganti anggarbeni utawa mbobot. Sang Adipati priksa sesambungan katresnane Dewi Nawangsih karo Jaka Gamel kang nganti ngandhut mau dadi lingsem. Sang Adipati banjur duka lan nundhung lunga saka Kadipaten Kutaliman.
Dewi Nawangsih lan Jaka Gamel sawise katundhung sakloron mlaku tumuju arah mangetan yaiku ing sisih kidul ereng-ereng gunung Slamet, saparan-paran tindake sakloron nandhang sedhih, nlangsa lan nganti kesel salirane, mula Dewi Nawangsih nganti ora kuwat maneh rikala nyebrang kali, mulane kanggo pepenget kali iku diarani kali kasur.
Maju dina kandhutane Dewi Nawangsih tambah gedhe mula banjur manggon utawa mapan ana ing sawijining desa. Ing desa iku Dewi Nawangsih nglairake jabang bayi mijil kakung, mula papan panggonan mau dijenengi kaliputra. Sawise nglairake Dewi Nawangsih saya tresna marang putra lan bojone nanging amarga Dewi Nawangsih minangka putra adipati sing kulina urip kepenak lan sarwa ana bareng urip saiki kalunta-lunta nandhang sangsara saanak bojone, banjur nduweni panggalih kang sanesthine ora ditindakake.
Ing sawijining wengi nalika anak bojone turu kepati, Dewi Nawangsih pamitan karo ngekep putrane kanthi kebak rasa tresna sarta ngaras astane Jaka Gamel kanthi irih ngendika “Apuranen ya kakang aku ora sanggup urip sengsara kaya saiki, aku titip anakku marang panjenengan ya kang”. SAwise pamitan Dewi Nawangsih ninggalake garwa lan putrane.
Papan panggonan kanggo uripe Jaka Gamel karo Dewi Nawangsih mau dijenengi Baturraden. Tembung Baturraden saka tembung Batur lan Raden, Batur tegese abdi, Raden tegse keturunan ningrat. Panulise kang bener Baturraden manut ing crita legenda.



Waosan Salajengipun »»  

Senin, 27 Agustus 2012

KESENIAN BEGALAN

               Kesenian begalan merupakan bagian dari upacara adat pernikahan daerah Banyumas. Kesenian ini dianggap sebagai tolak bala. Kesenian begalan  dilaksanakan apabila pasangan pengantin terdiri dari anak bungsu dan sulung. Kata begalan sendiri terdiri dari kata begal 'perampok' dan akhiran '-an'. Kesenian begalan dapat diartikan sebagai perampokan ditengah jalan. Adegan dalam kesenian begalan menggambarkan seseorang yang sedang membawa barang-barang perabot rumah tanggga (kebutuhan hidup) yang dirampas oleh perampok.
A.    Sejarah Begalan
            Sejarah pertunjukan kesenian begalan memilika banyak versi, namun yang akan saya paparkan adalah terkait dengan peristiwa ngundhuh mantu-nya Adipati Banyumas. Versi ini mengatakan bahwa begalan mulai ada sejak peristiwa Adipati Banyumas ngundhuh mantu Dewi Sukesi Putri Adipati Wirasaba. Setelah melangsungkan pernikahan kedua mempelaipun kembali ke Banyumas dikawal para sentana Kadipaten. Rombongan pengantin menempuh perjalanan dari Wirasaba ke Banyumas dengan berjalan kaki. Kondisi jalan pada saat itu masih sangat sulit. Perjalanan memakan waktu yang cukup lama. Sampailah mereka di daerah Pelumutan, mereka menyebrang sungai serayu di daerah Tambangan sampailah di desa Jurangmangu. Ketika rombongan sedang berjalan tiba-iba disergap oleh begal 'perampok'. Terjadilah pertempuran antara sentana Kadipaten dengan para begal tersebut. Komplotan begal akhirnya dapat dikalahkan. Perjalananpun mereka lanjutkan kembali.
            Matahari sudah mulai terbenam mereka memutuskan untuk bermalam disuatu tempat. Sambil melepas lelah mereka sangat suka melihat cahaya lampu di arah selatan yang sangat indah bagaikan kunang-kunang di sawah. Tempat istirahat mereka ini kemudian menjadi dusun Sokawera (suka 'senang', wera 'pemandangn'). Pagi harinya mereka terus menuju ke arah barat, sampai di perbatasan kota Banyumas para rombongan keder 'bingung arah'. Cukup lama mereka berputar-putar di tempat itu bahkan mereka terpaksa harus bermalam daripada tersesat. Untuk mengingat kejadi tersebut tempat ini kemudian menjadi dusun Kedunguter. Perjalananpun dilanjutkan, setelah sampai di Kadipaten para sesepuh berpesan kepada masyarakat agar setiap menikahkan putra sulung atau bungsu hendaknya mengadakan kesenian begalan. Demikianlah adat begalan terjadi secara turun temurun sampai sekarang.
B.     Paraga Begalan
Tarian Begalan dibawakan oleh dua pemain pria yang dilakukan berpasangan. Seorang bertindak sebagai pembawa barang-barang (peralatan dapur) dan seorang bertindak sebagai  begal 'prampok'. Begalan ini membawakan dialog dengan gaya jenaka yang isinya berupa petuah-petuah penting bagi kedua mempelai atau penonton pertunjukan begalan tersebut.
 Nama tokoh dalam  setiap grup begalan dapat berbeda-beda. Mereka dapat menciptakan nama pemain sendiri sesuai selera, terdapat beberap nama tokoh yang sering dipakai dalam pertunjukan begalan yaitu Surantani, Sabdaguna, Guna (sebagai korban dalam perampokan) dan Surandenta, Rekadaya, Karya (sebagai perampok). Nama tersebut memiliki maksud seperti Sabdaguna yaitu semua yang diucapka mengandung nasehat yang berguna. Rekadaya berarti usaha/upaya. Karya berarti kerja sedangkan Guna adalah berguna.
C.    Ubarampe Begalan
 Materi atau peralatan yang dibutuhkan dalam pementasan Begalan ini antara lain adalah:
1.       Perkakas begalan.
Perkakas yang dipergunakan dalam kesenian begalan mengandung unsur simbolik. Simbol merupakan unit atau bagian terkecil dalam ritual yang mengandung makna dari tingkahlaku ritual yang bersifat khusus. Berikut beberapa perkakas begalan beserta simbolnya:
a.       Pikulan (mbatan/wangkring)
Pikulan atau mbatan merupakan alat pengangkat brenong kepang bagi peraga Surantani (Pihak yang dibegal). Alat ini terbuat dari bambu. Pikulan melambangkan bahwa seorang laki-laki atau perempuan yang akan menikah harus dipertimbangkan dahulu bibit, bebet, dan bobotnya sehingga tidak menyesal dikemudian hari. Selain itu pikulan juga berarti bahwa nanti jika seseorang telah menikah, hendaknya segala suka dan duka dirasakan dan dipikul secara bersama-sama agar semuanya terasa lebih ringan.
b.      Wlira (Pedang Wlira)
Alat yang digunakan untuk memukul salah satu alat-alat dalam brenong kepang. Wlira terbut dari kayu panjangnya kurang lebih 1m, tebal 2cm, lebar 4cm. Pembawa alat ini adalah dari pihak pembegal atau Surandenta. Surandenta dan pedang wlira menggambarkan seorang laki-laki yang bertanggung jawab berani menghadapi sesuatu yang menyangkut keselamatan keluarga.

c.        Brenong kepang
Brenong kepang yaitu paralatan yang di bawa oleh Surantani utusan dari pihak pria yang berupa alat-alat dapur, seperti:
·         Ian yaitu anyaman bambu panjangnya kurang lebih 1m berbentuk bujur sangkar. Merupakan alat untuk angi nasi. Melambangkan bumu tempat kita berpijak.
·         Ilir yaitu anyaman bambu panjang dan lebarnya 35cm dan diberi tangkai sebagai alat untuk pegangan.  Melambangkan seseorang yang sudah berkeluarga agar dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk.
·         Cething yaitu alat yang digunakan sebagai tempat nasi, terbuat dari anyaman bambu. Maksudnya adalah manusia hidup di bumi dan di tengah masyarakat tidak boleh sekehendak sendiri tanpa menghiraukan lingkungan dan sesame hidup.
·         Kukusan yaitu Alat penanak nasi yang dibuat dari anyaman bambu, berbentuk kerucut. Alat ini melembangkan bahw aseorang yang sudah berani hidup berrumah tangga harus berani berjuang untuk memenuhi kebutuhanhidupnya walaupun harus merasakan sesuatu yang kurang menyenangkan atau kurang diharapkan.
·         Centhong yaitu Alat yang terbuat dari kayu atau tempurung kelap, berfungsi untuk mengambil nasi. Maksudnya seseorang yang sudah berrumah tangga harus mau mengoreksi diri (introspeksi diri)sehingga jika ada perselisihan antara kedua belah pihak dapat segera diselesaikan. Selalu mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat sehingga terwujud keluarga yang sejahtera bagahia lahir dan batin.
·         Irus yaitu Alat yang terbuat dari kayu atau tempurung kelapa, berfungsi untuk mengambil atau mengaduk sayur. Maksudnya adalah seseorang yang sudah berumah tangga janganlah senang mengambil orang lain atau tergiur dengan pria/wanita lain karena akan menyebabkan keretakkan dala rumah tangga.
·         Siwur  yaitu alat yang terbuat dari tempurung kelapa yang diberi sedikit lubang pada bagian tengah dan kemudian diberi tangkai dari bambu atau kayu, berfumgsi untuk mengambil air. Siwur merupakan  kerata basa  'akronim' dari kata asihe aja di awur-awur  artinya orang yang sudah berrumah tangga harus dapat mengekang hawa napsu jangan suka menabur benih kasih saying kepada wanita/pria lain. Sehingga tidak menimnulkan goncangan rumah tangga agar bahtera rumah tangganya dapat selamat.

2.      Busana
Kostum dalam pementasan seni begalan  sangat sederhana dan tidak terlalu menuntut pada bahan-bahan yang mahal, warna-warna yang gemerlap ataupun model yang aneka ragam. Mereka cukup menggunakan pakaian adat Jawa. Pakaian yang biasanya dikenakan para pemain begalan antara lain adalah: Baju koko hitam, Stagen dan sabuk, Celana komprang hitam, Kain jarik atau sarung,  Sampur, Iket wulung hitam. Cara memakai kostumnya partama-pertama celana dan baju lalu kain jarik yang diberi stagen dan ikat pinggang. Jika tidak ada kain jarik dapat menggunakan kain sarung. Sampur dikalungkan kepada leher. Kemudian iket di ikatkan pada kepala.
3.      Musik/ Iringan
 Pentas kesenian begelan menggunakan musik dan iringan. Gendhing-gendhing Jawa yang biasanya digunakan untuk mengiringi pementasan ini antara lain adalah: Ricik-ricik Banyumasan, Gunung Sari Kalibagoran, Renggong kulon, Pisang balik, dan Eling-eling Banyumasan.

Baca Juga:
Waosan Salajengipun »»  

PUISI

Surat Untuk Ibu


dalam perjuangan
saat asaku lelah tumbang dan goyah
dimana semangatku mulai patah
terhempas oleh krikil-krikil yang mulai koyah

kau tampak tegar
membimbingku dengan tabah
membangkitkanku yang galau arah

ibu
saat kusandarkan diriku di bahumu
Damai…
Belaimu teduh
Lembut penuh kasih

ibu
Ketika ku tatap wajahmu
Aku tahu, tergendong beban dibahumu
Namun, tak kau tampakkan itu

Ibu…
Engkau adalah semangatku
rangkulanmu menjadi penyangga harapanku

ibu
ini citaku
semoga esok aku dapat memberi senyum dihatimu

trimakasih ibu
caramu terlalu indah dalam membesarkanku


To: IBUKU
SELAMAT HARI IBU
22 Desember 2011
Waosan Salajengipun »»  

Apa Ya?

'Berkaca Pd Diri'
Siapa saya? Siapadiri anda, dan Siapakah diri kita yang sebenarnya? Diri anda yang sesungguhnya adalah ketika anda sedang sendiri dan tidak ada orang lain yang melihat apa yang sedang anda kerjakan. Saat tidak ada yang memperhatikan, sesungguhnya itulah diri anda, karena dalam kesendirian setiap tindakan yang anda lakukan hanya didorong oleh ego dan keinginan anda sendiri. Pada saat itu anda tidak dalam posisi menyenangkan orang lain dan anda juga tidak dalam posisi memamerkan sesuatu pada orang lain.
Waosan Salajengipun »»  

Kata Bijak

Bahagia bukan berarti memiliki segalanya. Bahagia berarti tidak membandingkan milik kita dengan milik orang lain.

Anda tidak mungkin berhasil menyenangkan semua orang. Karena akan selalu ada orang yang tidak puas, tidak setuju, dan bahkan tidak menyukai Anda.

yg istimewa bukan menjadi yang terbaik di dunia, tetapi memiliki seseorang yang membuat mu merasa seperti yang terbaik.

janganlah ijinkan kritik dan komentar miring dari orang lain mengkhawatirkan Anda.
Berfokuslah menjadi pribadi yang baik, bukan pribadi yang jadinya tidak seimbang karena berusaha menyenangkan orang tidak baik.

Kita tak slalu mndptkan apa yg kita inginkan , maka belajarlah untuk hidup dengan apa yg kita punya.

Tak ada yg abadi, cinta bisa menyakiti. Orang berubah, dan sahabat bisa melukai. Tapi ingat, Hidup ini tetap harus dijalani.

Orang lain boleh meragukan dirimu, tapi kamu tidak. Karena tak ada yang mengenalmu lebih baik selain dirimu sendiri.

Kamu tak akan pernah bisa membahagiakan semua orang, dan jika kamu memaksakan diri, kamu hanya mendapati dirimu yg tak bahagia.

Hanya pemarah yang bisa bersabar. Orang yang tidak bisa marah, tidak bisa disebut penyabar. Dia hanya tidak bisa marah.

Orang yang jujur telah menyelesaikan masalah sebelum masalah itu timbul.

Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja siapa tahu pada suatu hari kelak ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja siapa tahu pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang kau cintai.

Kepercayaan layaknya sebuah kertas, sekali kusut, tak lagi bisa kembali ke bentuk asalnya.Banyak orang yang akan datang dan pergi dari kehidupan, tetapi hanya seseorang yang dapat dipercayalah yang meninggalkan jejak di dalam hati.
Waosan Salajengipun »»  

PUISI

RASA

Hidup adalah perjalanan…
Bak ckra mangilingan yang senantiasa berputar…
Layaknya lidi yang memiliki dua sisi…
Hidup adalah rasa…
Layaknya warna yang bisa pudar…
Seperti api yang mampu membakar…
Rasa adalah hati…
Tulus ikhlas tuk memberi...
Waosan Salajengipun »»  

E-MAIL OR IMEL

suatu hari seseorang memiliki kemampuan elektonik ingin mendaftar kesebuah microsoft office, ia mendaftar d bagian cleaning service. saat tes wawancara ia ditanya apakah memiliki sebuah alamat e-mail, namun sayangnya ia tidak memilikinya. akhirnya peluang menjadi cleaning servicepun hilang. betapa malang dan frustasinyanya ia. selain ditolak dari pekerjaan yang dilamarnya ternyata dalam sakunya hanya terdapat uang sebesar Rp2.000,00. berjalanlah ia keluar, dikunjunginya sebuah swalayan. disana ia melihat tomat, kemudian dibelinya tomat itu dan dijualnya kembali. ternyata tomat tersebut berhasil ia jual dengan harga Rp5.000,00. seketika orang tersebut berfikir untuk melanjutkan usahanya. ternyata yang dilakukannya cukup mendulang sukses hingga dapat menjadi suplayer tomat di toko2 besar. kini ia berubah menjadi pengusaha besar dan memiliki banyak relasi. suatu hari clientnya menanyakan padanya" apakah anda memiliki alamat e-mail?" (pertanyaan yang dulu pernah ia dapatkan namun dikemas sedikit berbeda) dengan mantap dan cukup jelas ia menjawab "jika saya memiliki e-mail mungkin saya hanya dapat menjadi seorang cleaning service^^"
Waosan Salajengipun »»  

TEMBANG JAWA


           Gambuh
Yen kowe durung rampung
Utamekna anggonmu sinau
Yogenea bisa entuk biji apik
Uthak-uthik leh sinau
Nuli bisa dadi conto


'Sekar'

      Gambuh
Raras riris cah iku
Antengipun ingkang dipun gayuh
Tata krama ingkang perlu dipun galih
Nanging kudu mawa ngelmu
Aja dadi bocah bodho
Waosan Salajengipun »»  

ASTAGINA

Astagina...

Tandha mata Sang Bathara Surya

Cupu manik Astagina....

Tandha limpat katresnaninng Windradi

Tumuruna cupu ing Anjani

Harerebutan Sugriwa lan Subali

Urip Gonjang ing angkara

Gaotama tansah murih murka

Windradi amalih rupa sela

Aruntut atut ingkang putra

Ing talaga malih wanara

Dhuh Subali lan Sugriwa...

iki kang aran karma pala
Waosan Salajengipun »»